Kaite Oboeru Bunkei Renshucho 書いて覚える文型練習帳 (Buku Latihan Pola Kalimat Bahasa Jepang)

Telah terbit. Buku baru dengan judul Kaite Oboeru Bunkei Renshucho 書いて覚える文型練習帳 Buku Latihan Pola Kalimat Bahasa Jepang

Yasashii Sakubun

Telah terbit. Buku baru dengan judul "Yasashii Sakubun" (Mengarang Bahasa Jepang Mudah) Harga Rp.45.000,-

Kumpulan Soal-soal Minna no Nihongo I & II

Bagi yang belajar bahsa Jepang menggunakan buku teks “Minna no Nihongo”, kini telah terbit "BUKU KUMPULAN SOAL-SOAL MINNA NO NIHONGO" yang merupakan serangkaian buku “Minna no Nihongo” baik untuk Jilid I maupun Jilid II.

JLPT (Japanese Language Proficiency Test)

Jika dalam Bahasa Inggris kita menempuh test TOEFL untuk mengetahui tingkat penguasaan berbahasa Inggris, dalam Bahasa Jepang juga terdapat test yang bernama JLPT. Dalam lingkup international disebut dengan istilah JLPT ( Japanese Language Proficiency Test), Dalam lingkup Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah UKBJ (Uji Kompetensi Bahasa Jepang) dan dalam Bahasa Jepang sendiri disebut dengan 日本語能力試験 'nihongo nouryoku shiken'.

EJU (Examination for Japanese University for International Students)

EJU (Examination for Japanese University for International Students) digunakan sebagai ujian saringan guna mengukur kemampuan berbahasa Jepang dan kemampuan akademis dasar bagi pelajar yang ingin melanjutkan studi di universitas pada tingkat undergraduate atau lembaga pendidikan tinggi lainnya di Jepang.

22 Februari 2021

Banyak Wanita yang Merasa Sendirian, Jepang Tunjuk Menteri Kesepian

Oleh: Rahmi Anjani - Wolipop Jumat, 19 Feb 2021



Jepang menyadari banyak warganya yang mengalami stres dan kesepian. Tingkat bunuh diri di negara tersebut juga mengalami peningkatan sejak 11 tahun belakangan. Karena itu, ditunjuklah seorang menteri untuk membantu mengatasi masalah yang memang sedang banyak dialami orang di dunia karena pandemi Corona.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga baru saja menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai menteri kesepian. Tugasnya adalah mencari cara untuk paling tidak mengurangi beban masyarakat yang merasa sendirian atau kesepian selama situasi sulit seperti sekarang. Dilaporkan jika problema itu banyak dialami oleh para wanita.

Terutama wanita, mereka merasa lebih terisolasi (dari pada pria) dan angka bunuh diri mengalami peningkatan. Aku ingin kamu mengusut masalah ini dan mengajukan strategi yang komprehensif," ujar Yoshihide Suga dilansir Nikkie Asia.

Perdana Menteri Suga juga menekankan masalah kenaikan tingkat bunuh diri dan berharap forum darurat bisa segera dibentuk untuk menawarkan solusi bulan ini juga. Sakamoto yang ditunjuk sebagai Menteri Kesepian sendiri berharap bisa menawarkan aktivitas untuk mencegah warganya merasa kesepian dan terisolasi secara sosial.

Dilaporkan jika masalah kesepian yang mungkin sering dianggap sepele bisa mempengaruhi berbagai problema lain yang lebih serius, seperti kemiskinan, penarikan diri secara sosial, hingga bunuh diri sehingga dibutuhkan solusi cepat. Menteri kesepian pun berencana untuk meningkatkan hubungan antar sesama warga yang juga bertujuan menaikkan angka kelahiran.

Meski terdengar tidak biasa, Jepang bukanlah negara pertamanya yang mengambil langkah untuk masalah serupa. Di 2018, Inggris juga pernah membentuk kabinet dari beberapa menteri untuk melawan kesepian, terutama pada orang-orang tua. Namun untuk Jepang, masalah tersebut tidak fokus pada grup usia tertentu namun lebih kepada semua umur.

12 Mei 2020

Pembatalan EJU Tahap 1 2020

May 12, 2020

Attention: Applicants for the 2020 EJU (1st Session) [outside Japan]

Japan Student Services Organization (JASSO) 

<Important Notice>

Decision to Cancel First Session of the 2020 Examination for Japanese University Admission for International Students (EJU) 


As previously reported, the 2020 EJU (1st Session) was scheduled to be held on this coming June 21 (Sunday), with preparations steadily advanced with that timetable in mind. To our utmost regret, however, these plans have been severely disrupted by the global spread of the new coronavirus infection (Covid-19). 

18 Januari 2019

KANJI CUP KE-17 TAHUN 2019



PELAKSANAAN:


Tanggal:Sabtu, 2 Maret 2019
Jam:08:00 - 13:00 WIB
Tempat:Gedung LP3M / PPG lt. 9 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus Lidah Wetan, Surabaya


PENDAFTARAN:


Tanggal:Senin, 21 Januari 2019 s/d Senin, 18 Februari 2019
Tempat Pendaftaran:I'Mc Center Surabaya
Alamat:Perumahan Lotus Regency-F7 Jl. Ketintang Baru Selatan IA Surabaya
email:info@imccsub.com
Telp/Fax:031-8299053
No. HP & WA:0813-3438-2159
ID LINE:imc.center


SYARAT UMUM PESERTA KANJI CUP KE-17:


  1. Mengisi formulir pendaftar.
  2. Peserta adalah Warga Negara Idonesia dan tidak menggunakan Bahasa Jepang sebagai Bahasa Ibu.
  3. Bagi peserta yang memiliki orang tua yang merupakan keturunan Jepang (dari pihak Ayah atau dari pihak Ibu) tidak diperbolehkan mengikuti lomba.
  4. Peserta belum pernah tinggal di Jepang selama 6 bulan sejak usia 6 tahun.
  5. Peserta belum pernah mengikuti wajib belajar di Jepang atau bersekolah di sekolah Jepang yang ada di luar Jepang selama 6 bulan atau lebih.
  6. Peserta Level Menengah belum pernah menjadi pemenang 1 atau pemenang 2 pada lomba sebelumnya.
  7. Peserta hanya diperkenankan mengikuti salah satu lomba yang ada yaitu Level Dasar atau Level Menengah.


SYARAT KHUSUS PESERTA LEVEL DASAR
(初級レベル)


  1. Bagi peserta yang lulus Ujian Kemampuan Bahasa Jepang level N3 ke atas tidak diperkenankan mengikuti lomba Level Dasar.
  2. Jumlah peserta adalah 8 orang dari 1 lembaga.
  3. Untuk level dasar, kemampuan Kanji berkisar pada kemampuan mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang tahun ke-2 ke bawah.
  4. Pendaftaran ditutup jika Kuota sudah terpenuhi 200 Peserta.


SYARAT KHUSUS PESERTA LEVEL MENENGAH
(中級レベル)


  1. Peserta memiliki Kemampuan Bahasa Jepang minimal lulus Level N3.
  2. Jumlah pesera adalah 2 tim (1 tim terdiri dari 2 orang) dari 1 lembaga.
  3. Bagi peserta yang akan menerima beasiswa Monbukagakusho (Japanese Studies student) tidak diperkenankan mengikuti lomba ini.
  4. Untuk Level Menengah, kemampuan Kanji berkisar pada kemampuan mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang tahun ke-3 ke atas.
  5. Menyertakan foto copy sertifikat JLPT N3. Bagi pendaftaran online Sertifikat JLPT N3 di scan.
  6. Pendaftaran ditutup jika Kuota terpenuhi 16 Tim.


DOWNLOAD FORMULIR DISINI:


21 Agustus 2018

Kadou dan Sadou

Kadou dan Sadou

oleh: Sarah Alifia


Satu lagi paket kebudayaan Jepang yang masih terjaga hingga saat ini, Kadou dan Sadou. Kawan-kawan pernah mendengar nama-nama tersebut? Dua hal tersebut di atas selalu dikombinasikan bersama dalam satu waktu. Dua kebudayaan ini masih menjadi daya tarik yang besar pagi warga luar Jepang. Sering sekali kita jumpai kegiatan yang mengusung tema Kadou dan Sadou.



Kadou adalah seni merangkai bunga dari Jepang. Kadou juga memiliki sebutan lain yaitu, Ikebana. Kadou memanfaatkan berbagai jenis bunga dan rerumputan untuk dinikmati keindahannya. Dalam Kadou terdapat beberapa aliran yang memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan keindahan rangkaian bunga.

Kesenian ini juga memiliki tujuan lain yaitu, menyelamatkan tumbuhan yang hampir mati. Biasanya, untuk keperluan Kadou, bunga dan tumbuhan yang digunakan tidak selalu yang masih segar. Bunga yang hampir layu, ranting yang patah, daun yang sudah menguning pun bisa digunakan dalam Kadou. Semua itu untuk menggambarkan kehidupan yang tidak selalu bagus, masa-masa sulit pun pasti datang dalam kehidupan.

Kadou terbagi menjadi dua tipe, Nagaire dan Moribana. Nagaire adalah tipe seni merangkai bunga dengan menggunakan vas yang tinggi. Sedangkan Moribana adalah tipe seni merangkai bunga dengan menggunakan vas yang rendah dan lebar.

Terdapat satu poin utama dalam setiap rangkaian bunga yang biasa disebut “putri”. Dalam satu rangkaian bunga akan ditonjolkan karakter “putri” sebagai fokusnya. Biasanya memakai bunga dengan warna mencolok untuk menguatkan kesan “tokoh utama” dalam satu rangkaian tersebut.

Sadou adalah salah satu budaya Jepang yang akan mengenalkan kita pada adat minum teh. Sadou atau biasa disebut Chanoyu memiliki hubungan yang cukup erat dengan Kadou. Dalam ruangan yang dipakai untuk upacara minum teh, biasa diletakkan lukisan dinding, rangkaian Ikebana, dan keramik pada satu area. Keseluruhan hiasan tersebut juga disesuaikan dengan musim untuk menunjang nuansa dalam ruangan.

Sadou atau Chanoyu dilakukan dengan sejumlah tata krama yang telah diajarkan sejak jaman nenek moyang. Tuan rumah dan tamu juga harus melakukan sikap duduk Seiza saat upacara minum teh berlangsung. Seiza adalah sikap duduk dengan melipat kaki ke belakang dan menduduki kaki yang diposisikan sejajar lurus. Sejak kecil, masyarakat Jepang sudah dilatih untuk duduk dengan posisi ini.

Teh yang disajikan dalam Sadou merupakan teh asli tanpa gula yang hanya dituang dengan air panas. Sebagai teman dalam menikmati teh, tuan rumah juga biasa menyajikan Wagashi. Wagashi adalah sejenis kue manis untuk mengimbangi rasa teh yang pahit. Seiring waktu, Wagashi mengalami perubahan bentuk rupa. Wagashi yang biasa ditemukan sekarang memiliki bentuk yang indah dengan berbagai macam warna, bahkan disesuaikan dengan nuansa musim.



Kedua kebudayaan Jepang ini menggambarkan ketenangan jiwa. Dengan mempraktikkan Kadou dan Sadou, kita akan merasakan pengalaman spritiual yang menenangkan. Banyak orang mencoba atau bahkan sampai terjun ke dunia Kadou dan Sadou untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Berikut adalah beberapa foto yang kami ambil dari Workshop Ikebana dan Sadou di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya oleh Mikiko Shimizu sebagai nara sumber utama. Jadi, apakah kawan-kawan berminat mencoba Kadou dan Sadou?

15 Agustus 2018

Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang 2018

Jakarta, 13 Agustus 2018

Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang 2018



  1. Pada tahun 2018 yang merupakan “Peringatan 60 Tahun hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia” Kementrian Luar Negeri Jepang telah memutuskan untuk memberikan Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang kepada 16 individu dan 4 organisasi (daftar tercantum bersama ini), atas jasa-jasa mereka yang telah turut memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.

  2. Surat Penghargaan akan diberikan kepada para penerima.

  3. Selama ini banyak orang serta berbagai pihak yang berkiprah di berbagai bidang dan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan hubungan persahabatan antara Jepang dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk menyampaikan apresiasi kami atas jasa-jasa dari para individu maupun organisasi yang telah berkontribusi besar terhadap peningkatan hubungan persahabatan tersebut serta mengharapkan agar masyarakat Jepang maupun Indonesia dapat lebih memahami dan mendukung kegiatan-kegiatan mereka.

Ibu Maria Ratulangi Makahaube
Beliau memberikan halaman di depan rumahnya secara cuma-cuma untuk tempat pendirian tugu peringatan 34 orang mantan Tentara Jepang yang dieksekusi setelah Perang Dunia ke-2. Selama 30 tahun lebih, sejak tahun 1987 hingga saat ini, beliau berusaha mengurus monumen peringatan tersebut dan menerima rombongan peziarah dari Indonesia maupun yang datang langsung dari Jepang.

Ibu Clara Joewono, Wakil Ketua, Direksi CSIS
Sejak menjabat sebagai Direktur Eksekutif CSIS dan Wakil Ketua CSIS, beliau telah berkontribusi besar dalam meningkatkan saling pengertian dan hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia melalui pertukaran akademis dan intelektual antara kedua negara.

Bapak Sigit Widodo, Representative, Proyek “Oreno-Yume” (Impian Saya)
Beliau memulai proyek “Oreno-Yume” (impian saya) untuk mendorong anak-anak atau murid-murid kurang mampu di Indonesia untuk dapat memiliki dreams (impian) bagi masa depannya dengan cara memberikan pendidikan yang lebih baik, dalam hal ini melalui pengajaran Bahasa Jepang kepada anak-anak yang tinggal didaerah pengelolaan sampah/limbah industri di sekitar Jakarta. Melalui kegiatannya ini, beliau telah berkontribusi dalam meningkatkan hubungan kedua negara Indonesia dan Jepang melalui pemahaman serta pengertian masyarakat kedua negara.

Bapak Joshie Halim, Wakil Ketua Pembina, East Java Japan Club
Beliau berjasa dalam merancang konstruksi bangunan Surabaya Japanese School (SJS) selama 4 tahun. Beliau telah berjasa pula dalam mengembangkan hubungan masyarakat Indonesia dan Jepang khususnya di wilayah Jawa Timur sebagai salah satu pengurus penting pada East Java Japan Club (EJJC) atau Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) dimana beliau banyak membantu EJJC terkait pengurusan perijinan pemerintah setempat serta urusan hukum dan pajak.

Prof. Dr. Djojok Soepardjo, M.Litt., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Universitas Negeri Surabaya
Beliau merupakan perintis penelitian Bahasa Jepang di Jawa Timur yang telah berkontribusi dalam menyebarluaskan dan mengembangkan pendidikan Bahasa Jepang di Jawa Timur.

Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, Bupati Kabupaten Bantaeng
Beliau telah berupaya keras dalam meningkatkan hubungan Jepang dan Indonesia dalam kapasitas beliau sebagai ketua Persada (Perhimpunan Alumni Dari Jepang) Sulawesi Selatan serta turut serta berupaya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara Jepang dan Indonesia.

Bapak Bambang Tedjo Baskoro, Pensiunan Staff Protokol di Kantor Wakil Presiden RI
Selama masa dinasnya, beliau banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan baik dan persahabatan kedua negara melalui kerjasama serta pelaksanaan tugas kenegaraan yang sangat baik khususnya terkait bidang protokoler yang menyangkut urusan pertemuan tingkat pejabat tinggi negara kedua negara Indonesia dan Jepang. Dengan demikian beliau turut aktif berperan serta dalam mengembangkan persahabatan antara kedua negara Indonesia dan Jepang.

Dr. Muazilin Affan, M.Sc., Managing Director, Sekretariat Hubungan International, Universitas Syiah Kuala
Beliau melakukan penelitian kondisi paska bencana alam gempa dan tsunami yang melanda kawasan Sumatera Utara pada tahun 2004. Beliau merupakan kordinator dalam program bantuan dari Pemerintah Jepang yang dilaksanakan oleh JICA di Aceh. Beliau telah banyak berjasa bagi persahabatan Indonesia – Jepang melalui kerjasama ekonomi khususnya dalam bidang pencegahan bencana alam.

Bapak Toshiya Anzai, Instruktur Judo Club, Jakarta Japan Club
Beliau ditugaskan pertama kali ke Indonesia sebagai junior expert JICA sebagai instruktur olahraga beladiri Judo di Kepolisian Indonesia. Setelah menyelesaikan tugasnya, beliau tetap mengajar Judo di Indonesia. Beliau sangat berjasa dalam menyebarluaskan serta meningkatkan kemampuan Judo bagi masyarakat Indonesia yang terus dilakukannya hingga sekarang.

Bapak Katsutoshi Ina, Ketua Perkumpulan Penasehat Warga Jepang di Jakarta
Beliau berkontribusi dalam meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang di Jakarta. Beliau pernah terlibat dalam proyek bantuan hibah ODA kepada LIPI. Setelah itu, sebagai konsultan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, beliau berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kementerian tersebut.

Almarhumah Ibu Tomiko Oetoro, Mantan Staf Administrasi East Java Japan Club
Selama periode 1983 hingga 1996 beliau aktif berkegiatan di East Java Japan Club (EJJC) atau Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) dimana beliau banyak membantu kehidupan masyarakat Jepang di Jawa Timur melalui peranannya sebagai Staf Sekretariat I di Japan Club. Beliau wafat pada bulan Maret 2018.

Ibu Sachiko Syamsuddin, Pendiri Pusat Kebudayaan Bali Anggun
Melalui Pusat Kebudayaan Bali Anggun yang didirikannya, selama lebih dari 40 tahun beliau mengajar bahasa Jepang kepada masyarakat Indonesia serta mengajar bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak Jepang di Bali. Beliau telah memberikan sumbangsih bagi perkembangan masyarakat Jepang di Bali dan berkontribusi dalam memberikan pengertian mengenai Jepang kepada masyarakat Indonesia di Bali.

Ibu Sari Sudo, Direktur Yayasan Persahabatan Jepang-Bali
Lebih dari 40 tahun, beliau selaku Direktur Yayasan Persahabatan Jepang-Bali berkontribusi dalam mengelola Junior Japan Club Bali (JJCB), dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat Jepang di Bali melalui berbagai kegiatan Bali Jepang Club. Beliau berperan aktif dalam memperkenalkan kebudayaan tradisional Bali, baik kepada masyarakat Jepang maupun masyarakat Indonesia.

Almarhumah Ibu Chieko S. Soemarjono, mantan Asisten Sekjen, Jakarta Japanese Schooll
Selama lebih dari 20 tahun beliau telah berkontribusi untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang kepada anak-anak warganegara Jepang di Indonesia melalui program pertukaran murid. Beliau pun berperan aktif dalam manajemen pengelolaan Jakarta Japanese School khususnya dalam berbagai urusan terkait kordinasi dengan instansi-instansi terkait di pemerintahan Indonesia. Beliau wafat pada bulan Maret 2018.

Bapak Setsuo Nagasaki, anggota North Sulawesi Japan Club
Di Sulawesi Utara ada makam dan monumen warga Jepang pada masa sebelum dan selama Perang Dunia ke-2 yang tersebar di beberapa tempat dalam keadaan tidak terawat. Beliau berinisiatif untuk mengumpulkan monumen dan makam tersebut serta meyediakan tempat di daerah Bitung untuk menata ulang serta merawat dalam jangka waktu yang cukup lama.

Bapak Seijiro Hirakawa, ketua panitia Pengelolaan Yayasan Pemeliharaan Bandung Japanese School
Beliau menjabat sebagai ketua Bandung Japan Club sekaligus merangkap sebagai ketua komite pengelola Bandung Japanese School dan Ketua POMG (Persatuan Orang Tua-Murid) sekolah tersebut. Dengan kepemimpinan yang kuat serta inisiatif yang beliau miliki, beliau melakukan banyak upaya mengembangkan komunitas masyarakat Jepang setempat dan mengelola Bandung Japanese School dengan stabil. Beliau telah berkontribusi aktif bagi peningkatan hubungan kedua negara Indonesia dan Jepang.

KAJI: Komunitas Alumni Jepang di Indonesia
KAJI merupakan jaringan alumni Jepang muda yang memiliki hubungan yang luas dengan para penggemar atau peminat Jepang. KAJI telah turut berkontribusi juga dalam mempromosikan budaya Jepang melalui jaringan media sosial dengan cara menyelengarakan berbagai seminar tentang Jepang, acara festival Jepang dan sebagainya.

Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang
Ketika salah satu guru sekolah tersebut diundang untuk berkunjung ke Jepang melalui program undangan guru pesantren pada tahun 2005, dia sangat terkesan dengan teknologi, budaya, adat istiadat masyarakat Jepang. Sejak saat itu sekolah ini merencanakan dan melakukan program studi tour ke Jepang setiap tahun secara mandiri. Program tersebut berkontribusi besar untuk meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara kedua negara Indonesia dan Jepang.

Yayasan Warga Persabahatan Cabang Medan
Yayasan ini berkontribusi dalam mempromosikan hubungan kedua negara melalui kegiatan-kegiatan antara lain upaya meningkatkan kesejahteraan bagi generasi ke-2, 3 dan 4 warga Indonesia keturunan Jepang yang berdomisili di Medan dan sekitarnya. Yayasan ini juga merawat makam-makam orang Jepang di Medan serta menyelenggarakan pelaksanaan ziarah kubur bagi arwah tentara Jepang pada jaman PD 2 (Irei-sai) di kota Medan.

Persada (Persatuan Alumni dari Jepang) Cabang Aceh
Yayasan ini turut memberi kontribusi bagi peningkatan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia antara lain melalui pendirian perkumpulan yang beranggotakan para ahli mengenai Jepang dan melakukan berbagai kegiatan yang membantu meningkatkan pengertian dan persahabatan antara masyarakat kedua negara. 

 
$("#zoom_07").elevateZoom({ zoomType : "lens", lensShape : "round", lensSize : 200 });