Jakarta, 13 Agustus 2018
Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang 2018
- Pada tahun 2018 yang merupakan “Peringatan 60 Tahun hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia” Kementrian Luar Negeri Jepang telah memutuskan untuk memberikan Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang kepada 16 individu dan 4 organisasi (daftar tercantum bersama ini), atas jasa-jasa mereka yang telah turut memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
- Surat Penghargaan akan diberikan kepada para penerima.
- Selama ini banyak orang serta berbagai pihak yang berkiprah di berbagai bidang dan memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan hubungan persahabatan antara Jepang dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk menyampaikan apresiasi kami atas jasa-jasa dari para individu maupun organisasi yang telah berkontribusi besar terhadap peningkatan hubungan persahabatan tersebut serta mengharapkan agar masyarakat Jepang maupun Indonesia dapat lebih memahami dan mendukung kegiatan-kegiatan mereka.
Ibu Maria Ratulangi Makahaube
Beliau memberikan halaman di depan rumahnya secara cuma-cuma untuk tempat pendirian tugu peringatan 34 orang mantan Tentara Jepang yang dieksekusi setelah Perang Dunia ke-2. Selama 30 tahun lebih, sejak tahun 1987 hingga saat ini, beliau berusaha mengurus monumen peringatan tersebut dan menerima rombongan peziarah dari Indonesia maupun yang datang langsung dari Jepang.
Ibu Clara Joewono, Wakil Ketua, Direksi CSIS
Sejak menjabat sebagai Direktur Eksekutif CSIS dan Wakil Ketua CSIS, beliau telah berkontribusi besar dalam meningkatkan saling pengertian dan hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia melalui pertukaran akademis dan intelektual antara kedua negara.
Bapak Sigit Widodo, Representative, Proyek “Oreno-Yume” (Impian Saya)
Beliau memulai proyek “Oreno-Yume” (impian saya) untuk mendorong anak-anak atau murid-murid kurang mampu di Indonesia untuk dapat memiliki dreams (impian) bagi masa depannya dengan cara memberikan pendidikan yang lebih baik, dalam hal ini melalui pengajaran Bahasa Jepang kepada anak-anak yang tinggal didaerah pengelolaan sampah/limbah industri di sekitar Jakarta. Melalui kegiatannya ini, beliau telah berkontribusi dalam meningkatkan hubungan kedua negara Indonesia dan Jepang melalui pemahaman serta pengertian masyarakat kedua negara.
Bapak Joshie Halim, Wakil Ketua Pembina, East Java Japan Club
Beliau berjasa dalam merancang konstruksi bangunan Surabaya Japanese School (SJS) selama 4 tahun. Beliau telah berjasa pula dalam mengembangkan hubungan masyarakat Indonesia dan Jepang khususnya di wilayah Jawa Timur sebagai salah satu pengurus penting pada East Java Japan Club (EJJC) atau Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) dimana beliau banyak membantu EJJC terkait pengurusan perijinan pemerintah setempat serta urusan hukum dan pajak.
Prof. Dr. Djojok Soepardjo, M.Litt., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Universitas Negeri Surabaya
Beliau merupakan perintis penelitian Bahasa Jepang di Jawa Timur yang telah berkontribusi dalam menyebarluaskan dan mengembangkan pendidikan Bahasa Jepang di Jawa Timur.
Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, Bupati Kabupaten Bantaeng
Beliau telah berupaya keras dalam meningkatkan hubungan Jepang dan Indonesia dalam kapasitas beliau sebagai ketua Persada (Perhimpunan Alumni Dari Jepang) Sulawesi Selatan serta turut serta berupaya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara Jepang dan Indonesia.
Bapak Bambang Tedjo Baskoro, Pensiunan Staff Protokol di Kantor Wakil Presiden RI
Selama masa dinasnya, beliau banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan baik dan persahabatan kedua negara melalui kerjasama serta pelaksanaan tugas kenegaraan yang sangat baik khususnya terkait bidang protokoler yang menyangkut urusan pertemuan tingkat pejabat tinggi negara kedua negara Indonesia dan Jepang. Dengan demikian beliau turut aktif berperan serta dalam mengembangkan persahabatan antara kedua negara Indonesia dan Jepang.
Dr. Muazilin Affan, M.Sc., Managing Director, Sekretariat Hubungan International, Universitas Syiah Kuala
Beliau melakukan penelitian kondisi paska bencana alam gempa dan tsunami yang melanda kawasan Sumatera Utara pada tahun 2004. Beliau merupakan kordinator dalam program bantuan dari Pemerintah Jepang yang dilaksanakan oleh JICA di Aceh. Beliau telah banyak berjasa bagi persahabatan Indonesia – Jepang melalui kerjasama ekonomi khususnya dalam bidang pencegahan bencana alam.
Bapak Toshiya Anzai, Instruktur Judo Club, Jakarta Japan Club
Beliau ditugaskan pertama kali ke Indonesia sebagai junior expert JICA sebagai instruktur olahraga beladiri Judo di Kepolisian Indonesia. Setelah menyelesaikan tugasnya, beliau tetap mengajar Judo di Indonesia. Beliau sangat berjasa dalam menyebarluaskan serta meningkatkan kemampuan Judo bagi masyarakat Indonesia yang terus dilakukannya hingga sekarang.
Bapak Katsutoshi Ina, Ketua Perkumpulan Penasehat Warga Jepang di Jakarta
Beliau berkontribusi dalam meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang di Jakarta. Beliau pernah terlibat dalam proyek bantuan hibah ODA kepada LIPI. Setelah itu, sebagai konsultan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, beliau berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kementerian tersebut.
Almarhumah Ibu Tomiko Oetoro, Mantan Staf Administrasi East Java Japan Club
Selama periode 1983 hingga 1996 beliau aktif berkegiatan di East Java Japan Club (EJJC) atau Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) dimana beliau banyak membantu kehidupan masyarakat Jepang di Jawa Timur melalui peranannya sebagai Staf Sekretariat I di Japan Club. Beliau wafat pada bulan Maret 2018.
Ibu Sachiko Syamsuddin, Pendiri Pusat Kebudayaan Bali Anggun
Melalui Pusat Kebudayaan Bali Anggun yang didirikannya, selama lebih dari 40 tahun beliau mengajar bahasa Jepang kepada masyarakat Indonesia serta mengajar bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak Jepang di Bali. Beliau telah memberikan sumbangsih bagi perkembangan masyarakat Jepang di Bali dan berkontribusi dalam memberikan pengertian mengenai Jepang kepada masyarakat Indonesia di Bali.
Ibu Sari Sudo, Direktur Yayasan Persahabatan Jepang-Bali
Lebih dari 40 tahun, beliau selaku Direktur Yayasan Persahabatan Jepang-Bali berkontribusi dalam mengelola Junior Japan Club Bali (JJCB), dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat Jepang di Bali melalui berbagai kegiatan Bali Jepang Club. Beliau berperan aktif dalam memperkenalkan kebudayaan tradisional Bali, baik kepada masyarakat Jepang maupun masyarakat Indonesia.
Almarhumah Ibu Chieko S. Soemarjono, mantan Asisten Sekjen, Jakarta Japanese Schooll
Selama lebih dari 20 tahun beliau telah berkontribusi untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang kepada anak-anak warganegara Jepang di Indonesia melalui program pertukaran murid. Beliau pun berperan aktif dalam manajemen pengelolaan Jakarta Japanese School khususnya dalam berbagai urusan terkait kordinasi dengan instansi-instansi terkait di pemerintahan Indonesia. Beliau wafat pada bulan Maret 2018.
Bapak Setsuo Nagasaki, anggota North Sulawesi Japan Club
Di Sulawesi Utara ada makam dan monumen warga Jepang pada masa sebelum dan selama Perang Dunia ke-2 yang tersebar di beberapa tempat dalam keadaan tidak terawat. Beliau berinisiatif untuk mengumpulkan monumen dan makam tersebut serta meyediakan tempat di daerah Bitung untuk menata ulang serta merawat dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bapak Seijiro Hirakawa, ketua panitia Pengelolaan Yayasan Pemeliharaan Bandung Japanese School
Beliau menjabat sebagai ketua Bandung Japan Club sekaligus merangkap sebagai ketua komite pengelola Bandung Japanese School dan Ketua POMG (Persatuan Orang Tua-Murid) sekolah tersebut. Dengan kepemimpinan yang kuat serta inisiatif yang beliau miliki, beliau melakukan banyak upaya mengembangkan komunitas masyarakat Jepang setempat dan mengelola Bandung Japanese School dengan stabil. Beliau telah berkontribusi aktif bagi peningkatan hubungan kedua negara Indonesia dan Jepang.
KAJI: Komunitas Alumni Jepang di Indonesia
KAJI merupakan jaringan alumni Jepang muda yang memiliki hubungan yang luas dengan para penggemar atau peminat Jepang. KAJI telah turut berkontribusi juga dalam mempromosikan budaya Jepang melalui jaringan media sosial dengan cara menyelengarakan berbagai seminar tentang Jepang, acara festival Jepang dan sebagainya.
Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang
Ketika salah satu guru sekolah tersebut diundang untuk berkunjung ke Jepang melalui program undangan guru pesantren pada tahun 2005, dia sangat terkesan dengan teknologi, budaya, adat istiadat masyarakat Jepang. Sejak saat itu sekolah ini merencanakan dan melakukan program studi tour ke Jepang setiap tahun secara mandiri. Program tersebut berkontribusi besar untuk meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara kedua negara Indonesia dan Jepang.
Yayasan Warga Persabahatan Cabang Medan
Yayasan ini berkontribusi dalam mempromosikan hubungan kedua negara melalui kegiatan-kegiatan antara lain upaya meningkatkan kesejahteraan bagi generasi ke-2, 3 dan 4 warga Indonesia keturunan Jepang yang berdomisili di Medan dan sekitarnya. Yayasan ini juga merawat makam-makam orang Jepang di Medan serta menyelenggarakan pelaksanaan ziarah kubur bagi arwah tentara Jepang pada jaman PD 2 (Irei-sai) di kota Medan.
Persada (Persatuan Alumni dari Jepang) Cabang Aceh
Yayasan ini turut memberi kontribusi bagi peningkatan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia antara lain melalui pendirian perkumpulan yang beranggotakan para ahli mengenai Jepang dan melakukan berbagai kegiatan yang membantu meningkatkan pengertian dan persahabatan antara masyarakat kedua negara.
Beliau memberikan halaman di depan rumahnya secara cuma-cuma untuk tempat pendirian tugu peringatan 34 orang mantan Tentara Jepang yang dieksekusi setelah Perang Dunia ke-2. Selama 30 tahun lebih, sejak tahun 1987 hingga saat ini, beliau berusaha mengurus monumen peringatan tersebut dan menerima rombongan peziarah dari Indonesia maupun yang datang langsung dari Jepang.
Ibu Clara Joewono, Wakil Ketua, Direksi CSIS
Sejak menjabat sebagai Direktur Eksekutif CSIS dan Wakil Ketua CSIS, beliau telah berkontribusi besar dalam meningkatkan saling pengertian dan hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia melalui pertukaran akademis dan intelektual antara kedua negara.
Bapak Sigit Widodo, Representative, Proyek “Oreno-Yume” (Impian Saya)
Beliau memulai proyek “Oreno-Yume” (impian saya) untuk mendorong anak-anak atau murid-murid kurang mampu di Indonesia untuk dapat memiliki dreams (impian) bagi masa depannya dengan cara memberikan pendidikan yang lebih baik, dalam hal ini melalui pengajaran Bahasa Jepang kepada anak-anak yang tinggal didaerah pengelolaan sampah/limbah industri di sekitar Jakarta. Melalui kegiatannya ini, beliau telah berkontribusi dalam meningkatkan hubungan kedua negara Indonesia dan Jepang melalui pemahaman serta pengertian masyarakat kedua negara.
Bapak Joshie Halim, Wakil Ketua Pembina, East Java Japan Club
Beliau berjasa dalam merancang konstruksi bangunan Surabaya Japanese School (SJS) selama 4 tahun. Beliau telah berjasa pula dalam mengembangkan hubungan masyarakat Indonesia dan Jepang khususnya di wilayah Jawa Timur sebagai salah satu pengurus penting pada East Java Japan Club (EJJC) atau Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) dimana beliau banyak membantu EJJC terkait pengurusan perijinan pemerintah setempat serta urusan hukum dan pajak.
Prof. Dr. Djojok Soepardjo, M.Litt., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Universitas Negeri Surabaya
Beliau merupakan perintis penelitian Bahasa Jepang di Jawa Timur yang telah berkontribusi dalam menyebarluaskan dan mengembangkan pendidikan Bahasa Jepang di Jawa Timur.
Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, Bupati Kabupaten Bantaeng
Beliau telah berupaya keras dalam meningkatkan hubungan Jepang dan Indonesia dalam kapasitas beliau sebagai ketua Persada (Perhimpunan Alumni Dari Jepang) Sulawesi Selatan serta turut serta berupaya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara Jepang dan Indonesia.
Bapak Bambang Tedjo Baskoro, Pensiunan Staff Protokol di Kantor Wakil Presiden RI
Selama masa dinasnya, beliau banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan baik dan persahabatan kedua negara melalui kerjasama serta pelaksanaan tugas kenegaraan yang sangat baik khususnya terkait bidang protokoler yang menyangkut urusan pertemuan tingkat pejabat tinggi negara kedua negara Indonesia dan Jepang. Dengan demikian beliau turut aktif berperan serta dalam mengembangkan persahabatan antara kedua negara Indonesia dan Jepang.
Dr. Muazilin Affan, M.Sc., Managing Director, Sekretariat Hubungan International, Universitas Syiah Kuala
Beliau melakukan penelitian kondisi paska bencana alam gempa dan tsunami yang melanda kawasan Sumatera Utara pada tahun 2004. Beliau merupakan kordinator dalam program bantuan dari Pemerintah Jepang yang dilaksanakan oleh JICA di Aceh. Beliau telah banyak berjasa bagi persahabatan Indonesia – Jepang melalui kerjasama ekonomi khususnya dalam bidang pencegahan bencana alam.
Bapak Toshiya Anzai, Instruktur Judo Club, Jakarta Japan Club
Beliau ditugaskan pertama kali ke Indonesia sebagai junior expert JICA sebagai instruktur olahraga beladiri Judo di Kepolisian Indonesia. Setelah menyelesaikan tugasnya, beliau tetap mengajar Judo di Indonesia. Beliau sangat berjasa dalam menyebarluaskan serta meningkatkan kemampuan Judo bagi masyarakat Indonesia yang terus dilakukannya hingga sekarang.
Bapak Katsutoshi Ina, Ketua Perkumpulan Penasehat Warga Jepang di Jakarta
Beliau berkontribusi dalam meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang di Jakarta. Beliau pernah terlibat dalam proyek bantuan hibah ODA kepada LIPI. Setelah itu, sebagai konsultan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, beliau berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kementerian tersebut.
Almarhumah Ibu Tomiko Oetoro, Mantan Staf Administrasi East Java Japan Club
Selama periode 1983 hingga 1996 beliau aktif berkegiatan di East Java Japan Club (EJJC) atau Perkumpulan Jepang Jawa Timur (PJJT) dimana beliau banyak membantu kehidupan masyarakat Jepang di Jawa Timur melalui peranannya sebagai Staf Sekretariat I di Japan Club. Beliau wafat pada bulan Maret 2018.
Ibu Sachiko Syamsuddin, Pendiri Pusat Kebudayaan Bali Anggun
Melalui Pusat Kebudayaan Bali Anggun yang didirikannya, selama lebih dari 40 tahun beliau mengajar bahasa Jepang kepada masyarakat Indonesia serta mengajar bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak Jepang di Bali. Beliau telah memberikan sumbangsih bagi perkembangan masyarakat Jepang di Bali dan berkontribusi dalam memberikan pengertian mengenai Jepang kepada masyarakat Indonesia di Bali.
Ibu Sari Sudo, Direktur Yayasan Persahabatan Jepang-Bali
Lebih dari 40 tahun, beliau selaku Direktur Yayasan Persahabatan Jepang-Bali berkontribusi dalam mengelola Junior Japan Club Bali (JJCB), dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat Jepang di Bali melalui berbagai kegiatan Bali Jepang Club. Beliau berperan aktif dalam memperkenalkan kebudayaan tradisional Bali, baik kepada masyarakat Jepang maupun masyarakat Indonesia.
Almarhumah Ibu Chieko S. Soemarjono, mantan Asisten Sekjen, Jakarta Japanese Schooll
Selama lebih dari 20 tahun beliau telah berkontribusi untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang kepada anak-anak warganegara Jepang di Indonesia melalui program pertukaran murid. Beliau pun berperan aktif dalam manajemen pengelolaan Jakarta Japanese School khususnya dalam berbagai urusan terkait kordinasi dengan instansi-instansi terkait di pemerintahan Indonesia. Beliau wafat pada bulan Maret 2018.
Bapak Setsuo Nagasaki, anggota North Sulawesi Japan Club
Di Sulawesi Utara ada makam dan monumen warga Jepang pada masa sebelum dan selama Perang Dunia ke-2 yang tersebar di beberapa tempat dalam keadaan tidak terawat. Beliau berinisiatif untuk mengumpulkan monumen dan makam tersebut serta meyediakan tempat di daerah Bitung untuk menata ulang serta merawat dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bapak Seijiro Hirakawa, ketua panitia Pengelolaan Yayasan Pemeliharaan Bandung Japanese School
Beliau menjabat sebagai ketua Bandung Japan Club sekaligus merangkap sebagai ketua komite pengelola Bandung Japanese School dan Ketua POMG (Persatuan Orang Tua-Murid) sekolah tersebut. Dengan kepemimpinan yang kuat serta inisiatif yang beliau miliki, beliau melakukan banyak upaya mengembangkan komunitas masyarakat Jepang setempat dan mengelola Bandung Japanese School dengan stabil. Beliau telah berkontribusi aktif bagi peningkatan hubungan kedua negara Indonesia dan Jepang.
KAJI: Komunitas Alumni Jepang di Indonesia
KAJI merupakan jaringan alumni Jepang muda yang memiliki hubungan yang luas dengan para penggemar atau peminat Jepang. KAJI telah turut berkontribusi juga dalam mempromosikan budaya Jepang melalui jaringan media sosial dengan cara menyelengarakan berbagai seminar tentang Jepang, acara festival Jepang dan sebagainya.
Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang
Ketika salah satu guru sekolah tersebut diundang untuk berkunjung ke Jepang melalui program undangan guru pesantren pada tahun 2005, dia sangat terkesan dengan teknologi, budaya, adat istiadat masyarakat Jepang. Sejak saat itu sekolah ini merencanakan dan melakukan program studi tour ke Jepang setiap tahun secara mandiri. Program tersebut berkontribusi besar untuk meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara kedua negara Indonesia dan Jepang.
Yayasan Warga Persabahatan Cabang Medan
Yayasan ini berkontribusi dalam mempromosikan hubungan kedua negara melalui kegiatan-kegiatan antara lain upaya meningkatkan kesejahteraan bagi generasi ke-2, 3 dan 4 warga Indonesia keturunan Jepang yang berdomisili di Medan dan sekitarnya. Yayasan ini juga merawat makam-makam orang Jepang di Medan serta menyelenggarakan pelaksanaan ziarah kubur bagi arwah tentara Jepang pada jaman PD 2 (Irei-sai) di kota Medan.
Persada (Persatuan Alumni dari Jepang) Cabang Aceh
Yayasan ini turut memberi kontribusi bagi peningkatan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia antara lain melalui pendirian perkumpulan yang beranggotakan para ahli mengenai Jepang dan melakukan berbagai kegiatan yang membantu meningkatkan pengertian dan persahabatan antara masyarakat kedua negara.
0 comments:
Posting Komentar