5 Maret 2018

Haiku

Haiku


Oleh: Sarah Alifia

Bahasa merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa sangat kita butuhkan dalam segala aspek. Kita dapat mencapai perkembangan hidup seperti sekarang ini juga merupakan hasil dari penggunaan bahasa. Seiring berjalannya waktu, bahasa juga mengalami perkembangan. Tidak hanya penambahan kosakata, bentuk dan fungsi bahasa pun semakin banyak.

Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk mengekspresikan keadaan. Terdapat beberapa cara dalam menggunakan bahasa sebagai ekspresi, salah satunya dengan bahasa sastra. Bahasa sastra bukan merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari. Bahasa sastra dikenal sebagai bahasa kiasan untuk memperindah dan memperdalam makna ekspresi. Sastra terdapat dalam berbagai bahasa, walaupun tiap-tiap bahasa tidak sama dalam mengemas sastra masing-masing. Jepang juga memiliki bentuk bahasa sastra yang terkenal, salah satunya adalah Haiku.

Apa Itu Haiku?

Haiku merupakan salah satu puisi Jepang dengan keunikannya sendiri. Ciri Haiku adalah “5-7-5” yaitu, bait yang hanya terdiri dari tiga baris dengan jumlah suku kata tiap bait adalah 5-7-5. Puisi Jepang ini singkat tetapi, sarat akan makna. Haiku merupakan penyederhanaan puisi Jepang oleh sastrawan Jepang yang masyhur, Masaoka Shiki. Berikut adalah salah satu Haiku karya Shiki.



大佛のうつらうつらと春日かな
Daibutsu no
Budha yang Hebat
utsura-utsura to
terantuk-antuk
haruhi kana
musim semi

Begitulah kira-kira jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia. Mungkin Haiku menyebarkan kesan bahwa semakin singkat puisi akan semakin dalam makna yang tersirat.

Ide Shiki ini ternyata bisa diterima dan menjadikan Haiku terkenal, serta menjadi salah satu budaya Jepang yang masih hidup hingga saat ini. Banyak yang mengagumi Haiku karena kesederhanaan bentuknya. Haiku sudah diserap ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Salah satu ciri Haiku yang lain adalah dengan adanya unsur iklim di dalamnya. Para penyair sering memasukkan komponen alam yang melambangkan iklim tertentu dalam karyanya. Selain itu, dalam Haiku juga sering dijumpai kireji, yaitu kata untuk memotong atau memberikan jeda untuk keselarasan nada haiku. Haiku Shiki di atas juga mengandung kireji yaitu, の (no), と (to), dan かな (kana). Dengan bentuk Haiku yang begitu singkat ini, apakah teman-teman dapat menemukan makna yang tersirat di dalamnya?

0 comments:

Posting Komentar

 
$("#zoom_07").elevateZoom({ zoomType : "lens", lensShape : "round", lensSize : 200 });