Sudah masuk bulan Maret, nih. Ada satu hal yang identik dengan bulan Maret di Jepang yaitu, buah persik. Ada satu perayaan yang diselenggarakan di bulan ini dan selalu menghidangkan buah persik. Yup, Hinamatsuri. Jepang merayakan sebuah festival setiap tanggal tiga bulan maret. Festival ini diadakan sebagai bentuk pengharapan kebahagiaan dan pertumbuhan anak perempuan dalam keluarga.
Orang Jepang biasa menghias rumah dengan panggung kecil bertingkat yang kemudian diletakkan boneka-boneka di tiap anak tangganya. Urutan peletakan boneka selalu sama. Tingkat paling atas adalah boneka お内裏様 (o dairi sama) atau “kaisar” dan お雛様 (o hina sama) yang berarti “sang putri”, kemudian diikuti 三人官女 (san-nin kanjo) atau tiga boneka putri istana di tingkat kedua yang membawa botol sake. Pada anak tangga ketiga diletakkan 五人囃子 (go-nin bayashi) atau lima boneka pemain musik. Selanjutnya di urutan keempat diletakkan dua boneka menteri di sisi kanan atau 右大臣 (udaijin) dan sisi kiri atau 左大臣 (sadaijin). Kemudian di tingkat kelima diletakkan tiga boneka pesuruh laki-laki atau 仕丁 (shichou).
Hinamatsuri sebenarnya merupakan perayaan rumahan dan hanya keluarga yang memiliki anak perempuan yang merayakannya. Festival ini identik dengan buah persik atau “momo” dalam bahasa Jepang karena, keluarga yang merayakan Hinamatsuri juga menyiapkan buah persik. Hinamatsuri diadakan pada tanggal tiga maret bertepatan dengan mekarnya bunga persik.
Terdapat sebuah kepercayaan dalam masyarakat Jepang berkaitan dengan festival Hinamatsuri. Segera setelah festival berakhir sebaiknya segera menyimpan kembali hiasan-hiasan festival, karena jika setelah tanggal empat masih terpajang hiasan-hiasan tersebut maka dipercaya anak perempuan mereka akan terlambat menikah. Selain Hinamatsuri ada satu hal lagi yang berhubungan dengan buah persik, dongeng Momotaro.
Adakah yang tahu cerita Momotaro? Dongeng ini mengisahkan tentang sepasang kakek nenek yang menemukan seorang bocah laki-laki dari dalam buah persik. Ketika sang nenek sedang mencuci di sungai, dia melihat ada satu buah persik yang besar dan mengambang mengikuti arus.
Nenek membawa pulang buah itu, tetapi saat akan memakannya, buah itu bergerak-gerak sendiri dan terbelah menjadi dua bagian. Kemudian, muncullah seorang bocah laki-laki. Sepasang kakek nenek itu pun begitu bahagia dan merawat anak itu yang kemudian diberi nama Momotaro. Bocah itu pun begitu cepat tumbuh besar dan dia terkenal sebagai yang terkuat di Jepang dan berhasil mengalahkan raksasa yang selama ini membuat resah masyarakat.
0 comments:
Posting Komentar