Boneka Daruma lengkap dengan kedua mata |
Boneka Daruma dibuat dengan bentuk tanpa kedua kaki dan
kelopak mata, hal ini dikarenkan ketika Bodhidharma sedang melakukan meditasi
selama di kuil Shorinji untuk mencapai pencerahan, kaki dan tangannya layu dan
tidak dapat digunakan selamanya. Dia pun mencungkil kelopak matanya dikarenakan
dia kesal karena sering jatuh tertidur ketika sedang bermeditasi.
Boneka ini merupakan boneka pembawa keberuntungan dan
lambang dari harapan yang belum tercapai. Daruma biasanya dijual dengan kedua
belah mata yang belum digambar, jadi masih berbentuk lingkaran putih. Sebaiknya
mata daruma digambar sendiri, karena orang yang menginginkan harapan atau
cita-citanya terkabul, mereka menggambarkan salah satu sisi dari kedua matanya
dengan kuas dan tinta. Bila harapan orang tersebut tercapai,orang tersebut akan
menggambarkan matanya yang satu lagi.
Daruma yang baru dibeli dengan mata yang masih kosong |
Daruma dibuat dengan teknik yang di Jepang disebut hariko
(rangka kayu ditempel washi/kertas dengan corak khas Jepang). Teknik yang
sama seperti saat membuat maneki neko (kucing pengundang "kalo dianime
mirip karakter pokemon Nyasu") atau juga untuk berbagai macam bentuk
patung yang lainnya. Patung yang sudah jadi lalu dipola dan ditempelkan dengan
lapisan kertas hingga menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan. Setelah lem
yang digunakan kering, kertas yang melapisi patung dilepas dan akhirnya pola
yang diinginkan pun terbentuk dengan baik. Biasanya boneka daruma dicat dengan
menggunakan warna merah menyala, sesuai dengan warna pakaian yang dikenakan
oleh Bodhidharma. Selain itu, warna merah dianggap memiliki kekuatan untuk
menolak bala.
Sejarahnya, boneka daruma disebut okiagari koboshi. Boneka okiagari-koboshi
dasar yang bundar dan berat sehingga boneka ini kembali bisa berdiri tegak
dengan bantuan beratnya sendiri setelah dimiringkan kearah manapun. Muka boneka
okiagari-koboshi juga digambar mirip
dengan wajah Bodhidharma dikarenakan daruma yang selalu bisa berdiri tegak,
sama dengan kisah ketegaran Bodhidharma yang bermeditasi selama 9 tahun lamanya
menghadap tembok di vihara Shaolin.
Sampai saat ini bagi masyarakat Jepang, boneka Daruma
dijadikan gambaran akan sebuah kedisiplinan, kesabaran, ketetapan hati, atau
penahan nafsu.
Di Jepang ada beberapa permainan yang menggunakan daruma,
misalnya adalah permainan daruma otoshi
dan juga darumasan ga koronda. Daruma otoshi adalah permainan yang
menggunakan satu buah palu kecil, satu buah boneka daruma kecil dan beberapa
kayu berbentuk seperti perut boneka daruma yang nantinya akan ditumpuk dibawah
boneka daruma. cara mainnya kita memukul kayu dibawah boneka daruma tersebut,
jika kita bisa memukul kayu tersebut hingga keluar dari susunan dan boneka
daruma tidak jatuh/keluar dari susunan maka kita mendapatkan poin.
Permainan Daruma Otoshi |
Sedangkan permainan darumasan
ga koronda merupakan permainan yang dimainkan sekelompok anak dengan
seorang anak lainnya yang berjaga (bentuknya kaya lagi mainan petak umpet).
Pemain yang berada di lapangan hanya boleh bergerak ketika yang berjaga
mengucapkan kalimat "Daruma-san ga koronda" sambil menutup
muka menghadap tembok atau pohon agar tidak bisa melihat para pemain lain yang
sedang bergerak mendekatinya. Inti dari permainan ini adalah perubahan irama
serta cepat atau lambatnya dalam mengucapkan kalimat ajaib Daruma-san ga
koronda dan jika pemain bergerak pada saat kalimat ajaib dikatakan maka
anak tersebut harus gantian jaga. Sekarang sudah banyak jenis atau cabang dari
permainan darumasan ga koronda.
Biasanya kan pada saat kalimat ajaib dikatakan mereka tidak boleh bergerak, ada
juga yang kalimat ajaibnya diganti seperti agar para pemain berpegangan tangan,
berjoget atau juga hal hallainnya. Kalau diIndonesia mungkin mirip dengan
permainan anak anak jaman dahulu yang namanya kalo tidak salah "jadi
patung".
Macam warna Daruma dan masing-masing maknanya |
0 comments:
Posting Komentar